Ada seorang pengamen di angkutan umum, pengamen tersebut berkata kepada ke penumpang kendaraan umum tersebut untuk memberikan uang seikhlasnya kepada pengamen tersebut.
Ketika seorang penumpang itu memberikan uang 500 rupiah kepada pengamen tersebut, pengamen tersebut marah dan tidak terima kepada orang penumpang yang memberinya uang 500 rupiah.
Penumpang yang memberi uang 500 rupiah juga tidak terima dimarahi sama pengambilan tersebut.
Karena penumpang itu sudah memberikan apa yang diminta oleh pengamen yaitu sudi memberikan uang seikhlasnya.
Setelah mereka berdua antara pengamen dan penumpang tersebut di minta keterangan tentang masalahnya oleh tim survei disuatu acara televisi.
Sebagia penonton saya juga ingin mengutarakan pendapat saya tentang kejadian tersebut, karena banyak orang yang menyalahkan penumpang yang memberi uang 500 rupiah tersebut dari pada menyalahkan pengamennya.
Artis - artis disitupun juga ikut menyalahkan penumpang dari pada pengamennya.
Menurut saya, mereka semua menyalahkan penumpang itu tidak benar, dan artis - artis disitu tidak peka.
Mereka justru mendukung pengamen dari pada penumpang yang memberi uang 500 rupiah kepada pengamen.
Seorang pengamen yang dikasih uang 500 rupiah harusnya bersyukur dan berterima kasih kepada penumpang yang memberinya uang.
Uang 500 rupiah itu kecil bagimu pengamen, tapi kalau satu orang yang ngasih.
Asal kau tau saja pengamen, uang 500 rupiah itu berharga, uang 500 itu kalau kamu ngamen kepada 100 orang dan mereka memberimu 500 rupiah, kalau kamu hitung 500 rupiah dikalikan 100 orang dapat berapa coba?
Total dapat 50ribu.
Uang segitu apa sedikit?
Kalau bagi artis - artis itu kecil, mereka dapat bayar bisa puluhan juta bahkan ratusan juta dalam tiap bulannya.
Uang 500 rupiah, 50rb itu gak bernilai bagi mereka.
Tapi bagi kami penumpang angkutan umum itu uang 500 rupiah berharga.
Bayar angkuran kalau kurang 500 rupiah juga tidak genap.
Kalau kamu pengamen beli jajan kopi kurang 500 rupiah pastinya akan ditanyakan sama penjual jajan kopinya.
Betul apa tidak?
Saya mewakili bicara penumpang angkutan umum tersebut, saya mendukung benar pada penumpang angkutan umum dari pada pengamen, meskipun pengamen tersebut punya masalah hidupnya mau kondisi keluarganya.
Disini saya bukan ustad bukan kiyai yang ceramah.
Asal kau tau saja pengamen, untuk mendapatkan uang 500 rupiah para penumpang angkutan umum mereka bekerja sedangkan kamu pengamen kamu hanya meminta tapi meminta kok nyleneh sak enaknya sendiri.
Penumpang memberi uang 500 rupiah itu bukan menghina kamu pengamen.
Karena mereka menganggap 500 rupiah juga berharga.
Mungkin penumpang memberikan uang 500 rupiah karena mereka memiliki uang terkecil ya 500 rupiah.
Seandainya kamu mengamen tidak dikasih uang sama semua penumpang, kamu kecewa enggak?
Nanti kamu bilang pelit kepada semua penumpang.
Dikasih uang 500 rupiah harusnya diterima dan disyukuri bukan malah marah kepada yang memberi.
Kamu itu pengamen meminta, sedangkan yang kamu minta itu untuk mendapatkan uang bekerja.
Kamu pengamen harusnya nyadar diri, kamu itu peminta kok minta aneh - aneh.
Apa ketika kamu ngamen kepada orang penumpang angkutan umum yang ngasih kamu uang 500 rupiah, kamu marahi men pengamen...?
Kalau iya, berarti kamu adalah orang pengamen pembuat masalah.
Setiap orang yang memberikan uang 500 rupiah kamu marai, yang gak waras itu kamu men pengamen.
Yang punya masalah hidup itu bukan kamu saja men pengamen, penumpang angkutan umumpun juga punya masalah hidupnya, tapi apa kamu juga mampu memahami, apa kamu perduli tidak mungkin kan...
Kamu itu pengamen harusnya bersyukur dan berterima kasih kepada orang - orang penumpang angkutan umum yang mau ngasih uang walaupun 500 rupiah.
Kalau uang 500 rupiah itu dikalikan 100 orang totalnya banyak men pengamen. Modelmu saja belagu.
Jadi pengamen saja belagu.
Orang orang atau artis - artis yang mendukung pengamen tipe orang sombong semua.
No comments:
Post a Comment