الفلسطينيون ينتقمون من إسرائيل وأمريكا الشريرتين.

الفلسطينيون ينتقمون من إسرائيل وأمريكا الشريرتين.
Free Palestine

VIRALLL !! Karena Ditolak Pulang, Keluarga Takut Corona, Pria di Blora Nekat Minum Deterjen Ingin Bunuh Diri


VIRALLL !! Karena Ditolak Pulang, Keluarga Takut Corona, Pria di Blora Nekat Minum Deterjen Ingin Bunuh Diri

RAFLINEWS, Blora - pria berumur 37 tahun, nekat melakukan percobaan bunuh diri dengan minum air deterjen karena ditolak pulang oleh keluarganya sendiri.

Karena adanya wabah korona dan aturan dari pemerintah.
Pemuda yang berasal dari Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora, Jawa Tengah.

Pemuda tersebut yang tinggal disurabaya itu ingin pulang kerumahnya dan ingin menjenguk keluarganya namun ditolak.

Beruntung ada saksi mata yang mengetahui kejadian korban berusaha bunuh diri dan segera melaporkan ke pihak kepolisian. Jika tidak, katanya, besar kemungkinan bisa meninggal dunia karena percobaan bunuh dirinya dengan meminum air deterjen dan memotong urat nadi sebelah kanan memakai silet.
Korban tergeletak di trotoar Bengawan Solo perbatasan jawa tengah dan Jawa timur.

"Korban dibawa dan dirawat di RSUD dr R Soeprapto Cepu.

Saat Polisi dan petugas medis ke lokasi kejadian untuk melakukan pertolongan, tampak para petugas medis memakai alat pelindung diri (APD) lengkap.

Saat kejadian itu korban disebut-sebut membawa surat keterangan sehat. Namun saat dicek ternyata surat kehilangan barang dari pihak kepolisian Surabaya.

"Yang dibawa itu bukan surat keterangan sehat, tetapi surat kehilangan.

Sangat menyanyangkan kejadian ini, seakan pemuda tersebut tidak ada rasa sayang dari keluarganya, harusnya dari pemerintah memberikan solusi yang terbaik bagi para pemudik yang ingin pulang.

Harus wajib cek kesehatan bertahap dari tempat ke tempat cek atau kontrol.
Dilarang masuk rumah sebelum cek kesehatan, wajib lapor dari pihak rt warga setempat jika lalai tidak memberikan surat atau cek kesehatan dari berbagai tempat cek.

Tidak seperti kejadian yang menimpa pemuda ini, seakan keluarganya tidak punya rasa sayang lagi, seakan menundung mengusirnya. Sangat disayangkan.

Kadang orang terlihat bekerja merantau hanya dapat bayar gaji yang pas pasan, buat makan sehari hari saja susahnya minta ampun.

Pemerintah pejabat ok punya, uang banyak, kemana mana bisa, uang pajak banyak mereka pejabat tinggal nulis bisa.
Bikin aturan tinggal ngomong harus didengar wajib.
Dirumah gaji terus dapat.
Kurang enak apa pejabat.

Rakyat biasa tak digubris, apalagi keadaan seperti ini, lockdown, susahnya cari makan, apalagi tempat kerjaan dibatasi, semua dibatasi karena wabah korona.

Trus orang biasa kalau bayar pas pasan apalagi diperantaun dapat uang buat bayar tempat tinggal.

No comments: