الفلسطينيون ينتقمون من إسرائيل وأمريكا الشريرتين.

الفلسطينيون ينتقمون من إسرائيل وأمريكا الشريرتين.
Free Palestine

Prabowo Subianto Blak-blakan Beredar, 'Ente Punya Uang Nggak? | RAFLInews




RAFLInews - Prabowo Subianto Blak-blakan Beredar, 'Ente Punya Uang Nggak?

Kabar La Nyalla Matalliti yang mengaku dimintai uang senilai Rp 40 miliar untuk maju pada Pemilihan Kepala Daerah Jawa Timur 2018 oleh Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto menggemparkan dunia perpolitikan nasional. Benarkah Prabowo Subianto melakukan itu.

Setelah kabar menggemparkan itu, saat ini beredar video secara blak-blakan Prabowo Subianto tentang biaya politik para calon gubernur.

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Poyuono menilai wajar jika La Nyalla Mattalitti diminta uang Rp 40 miliar oleh Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto untuk maju dalam Pemilihan Gubernur Jawa Timur.

Menurut Arief, uang itu memang dibutuhkan untuk keperluan membayar saksi di Tempat Pemungutan Suara.

"Mengenai uang Rp 40 miliar kata Mas La Nyalla yang katanya diminta oleh Partai Gerindra dan untuk bayar saksi di TPS saat pencoblosan. Kalaupun itu benar, adalah sangat wajar," kata Arief dalam keterangan tertulisnya, Jumat (12/1/2018).
Arief mengatakan, kemenangan seorang calon kepala daerah dalam Pilgub itu kuncinya adalah kekuatan para saksi di TPS- TPS. Di Jawa Timur.

Pada setiap TPS, dibutuhkan sedikitnya 3 saksi. Jika uang makan saksi sebesar Rp 200rb per orang, maka dibutuhkan Rp 41 miliar. "Belum lagi saksi-saksi di tingkat PPS, PPK, dan KPUD. Belum lagi untuk dana pelatihan saksi sebelum pencoblosan yaitu sebesar 100 ribu per orang per hari. Dan butuh 3 hari," kata Arief.

Artinya, kata dia, masih dibutuhkan dana sebesar 20,5 miliar. Kekurangan dana itu yang menanggung adalah kader Partai Gerindra. "Seperti pada Pilgub DKI Jakarta seluruh kader Gerindra di Indonesia urunan untuk bantu Anies-Sandi," ujar dia.

Sebelumnya, melalui jumpa pers, La NyallaMahmud Mattalitti memutuskan untuk tidak lagi menjadi kader Partai Gerindra.

Dikutip YouRead La Nyallamencurahkan kekesalannya kepada Ketua Umum Prabowo Subianto yang meminta uang sebesar Rp 40 miliar. La Nyalla tak memenuhinya, Prabowo kemudian disebut marah dan membatalkan pencalonan Nyalla.

La Nyalla mendapatkan surat mandat dari Prabowo pada 11 Desember lalu. Surat mandat tersebut berlaku 10 hari dan berakhir pada 20 Desember.

Dalam surat /B/DPP-GERINDRA/ Pilkada/2017 itu dijelaskan bahwa nama La Nyalla sebagai cagub Jatim sedang diproses DPP Partai Gerindra. Karena itu, selain diminta mencari mitra koalisi, La Nyalla juga diminta untuk menyiapkan kelengkapan pemenangan.

Salah satu kelengkapan pemenangan, ucapLa Nyalla, ia sempat diminta uang Rp 40 miliar oleh Ketua Umum Partai GerindraPrabowo Subianto. Uang itu digunakan untuk saksi dalam Pilkada Jatim.

Permintaan itu dilakukan saat La Nyallamelangsungkan pertemuan dengan Prabowo di Hambalang, Bogor, Sabtu (10/12/2017), bertepatan dengan Gerindra mengumumkan Mayjen (Purn) Sudrajat sebagai calon gubernur Jawa Barat.

"Saya dimintai uang Rp 40 miliar. Uang saksi disuruh serahkan tanggal 20 Desember 2017, kalau tidak bisa saya tidak akan direkomendasi," ujar La Nyallamengutip, Kamis (11/1/2018).

"Yang minta Bapak Prabowo kok," lanjut dia. Menurut La Nyalla, ia belum menyanggupi menyerahkan uang itu. Dia pun dipanggil Prabowo ke rumahnya.

"Saya dipanggil 08 (Prabowo) kok dimaki-maki. Prabowo itu siapa? Saya bukan pegawainya dia, kok dia maki-maki saya," ujar La Nyalla.

La Nyalla tidak menyangka akan dimarahi Prabowo karena permasalahan uang Rp 40 miliar. Ia merasa disia-siakan Prabowo. Padahal, ia telah mendukung Prabowo dari 2009 saat masih menjadi calon wakil presiden.



Team RAFLInews

No comments: